Nuzulul Qur’an 1445H: Al-Qur’an Pedoman Hidup - Masjid Hijratul Ummah
  • Pengurus Masjid Hijratul Ummah mengucapkan Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1446 H
Minggu, 10 Agustus 2025

Nuzulul Qur’an 1445H: Al-Qur’an Pedoman Hidup

Nuzulul Qur’an 1445H: Al-Qur’an Pedoman Hidup
Bagikan

Oleh: Ust. Abdul Karim Nangga, S.Pd
(Pembina Majelis Cinta Al-Qur’an Kab. Gowa)

Kita bersyukur kepada Allah atas karunia dan nikmat-Nya yang tak terhingga. Di bulan mulia yang penuh berkah ini, Allah masih memberi kita kesempatan untuk melakukan amal shalih, yang akan menghasilkan pahala yang tidak terbatas. Semoga junjungan alam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat shalawat dan salam sepanjang masa.

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya al-Qur’an, Syahr al-Qur’an. Di bulan ini, al-Quran pertama kali diturunkan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia, juga sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan sebagai pembeda (TQS al-Baqarah [2]: 185).

Al-Qur’an diturunkan sekaligus di bulan Ramadhan dari lauhul Mahfuzh ke langit dunia pada Lailah al-Qadar (Malam kemuliaan). Al-Qur’an pertama kali diturunkan dari langit dunia ke bumi (kepada Rasulullah SAW melalui perataraan malaikat Jibril terjadi pada tanggal 17 Ramadhan bertepatan dengan peristiwa perang Badar. Al-Qur’an menyebutnya dengan sebutan yaum iltaqaa al-jam’an atau hari bertemunya dua pasukan).

Apa gerangan makna Nuzulul Qur’an itu ? Nuzul al-Qur’an bermakna turunya kemuliaan dan keberkahan dari Allah kepada umat manusia. Karena al-Qur’an adalah sumber kemuliaan dan keberkahan. Allah berfirman QS. Al-Anbiya : 10

“Sungguh Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian satu kitab yang di dalamnya terdapat kemulian untuk kamu sekalian.”

Karena itu malam diturunkannya al-Qur’an disebut dengan Lailah Mubarokah (malam yang penuh dengan berkah), QS. Ad-Dukhan : ayat 3

“sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.”

Disebut juga dengan Lailah al-Qadar (malam kemuliaan/ malam penentuan nasib manusia). QS. Al-Qadar. Malam paling mulia dalam setahun adalah malam al-Qadar. Bulan Ramadhan menjadi mulia sehingga disebut syahrun mubarokun (bulan yang penuh berkah) karena di dalamnya diturunkan al-Qur’an.

Manusia yang paling mulia adalah manusia yang di dalam hatinya ada al-Qur’an. Orang yang di dalam hatinya ada al-Qur’an maka jasadnya haram di makan tanah. Orang yang selalu membaca al-Qur;an, hafal al-Qur’an, memahami al-Qur;an dan mengamalkan al-Qur’an digelari dengan gelar Ahlullooh (keluarga Allah) dan manusia pilihan Allah.

Rasulullah SAW bersabda :

“Sungguh Allah memiliki keluarga dari kalangan Manusia. Para Sahabat bertanya : Sipakah mereka itu Ya Rasulallah ? . Rasulullah SAW menjawab : Mereka adalah Ahli al-Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan Allah.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Kertas dan kulit akan menjadi mulia ketika menjadi tempat ditulisnya al-Quran atau sekedar menjadi jilid dari Mushaf al-Qur’an.

Sebuah syair mengatakan:

Siapa yang bergaul dengan yang mulia , pasti dia akan hidup mulia. Orang yang bergaul dengan yang hina tidak akan dimuliakan. Tidak engkau melihat kulit, diciumi dengan penuh Ketika menjadi jilid mushaf.

Pelajaran yang sangat berharga bagi kita dari Nuzulul Qur’an adalah bahwa kemulian kita, kemulian keluarga kita, kemulian umat kita, kemulian negeri kita, sangat bergantung pada al-Qur’an.

Jika selalu bergaul dengan al-Qur’an, jika al-Quran kita muliakan, Jika kita selalu menjadikan al-Qur’an berada di depan kita, yakni menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup kita, kita akan selalu melihat al-Quran saat akan berbuat, apa yang baik menurut al-Quran kita ambil dan kita jalankan, apa yang buruk menurut al-Qur’an kita jauhi dan kita tinggalkan, maka al-Quran akan menuntun kita menuju Surga Allah yang penuh dengan kenikmatan. Rasulullah SAW bersabda :

“Al-Quran adalah yang memberi pembelaan dan akan diterima pembelaannya. Al-Qur’an juga saksi yang akan dibenarkan kesaksiannya. Siapa yang menjadikan al-Quran di depannya, maka al-Qur’an akan menuntunnya ke Surga. Dan siapa yang menjadikannya di belakang punggunya, maka al-Quran akan menggiringnya ke Neraka.” (HR. Ibnu Hibban dan al-Baihaqi)

Jika hari ini kita merasa terhina jauh dari kemuliaan. Kita, umat Islam ini selalu menjadi sasaran kezaliman musuh, selalu menjadi korban, selalu di belakang bukan di depan, maka salah satu penyebabnya adalah karena kita jauh dari al-Qur’an. Kita hanya membaca al-Qur’an tapi tidak mengamalkan isinya. Kita rajin menghafal al-Qur’an tapi mencampakkan hukum-hukumnya. Kita tadarus al-Qur’an tapi tidak menghalalkan yang dihalalkannya, tidak mengharamkan yang diharamkanya.

Rasulullah SAW bersabda :

Sungguh Allah akan mengangkat kaum-kaum tertentu dengan kitab ini dan akan merendahkan kaum-kaum yang lain dengannya. (HR. Muslim)

Karena itu marilah kita jadikan momentum Ramdhan ini sebagai bulan untuk meraih kemuliaan dengan mengamalkan semua isi al-Qur’an dalam kehidupan kita, membumikan al-Qur’an dalam seluruh sendi-sendi kehidupan kita [*]


*Disampaikan dalam ceramah tarwih 17 Ramadhan di Masjid Hijratul Ummah, Perumahan Paccinongan Harapan

SebelumnyaSholat Tarwih Bersama Syech Wisam Hasan Sulaiman Zarab Dari PalestinaSelanjutnyaKhutbah Idul Fitri 1445 H Tahun 2024 Masjid Hijratul Ummah
Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Masjid Hijratul Ummah
BTN Paccinongang Harapan, Kel. Paccinongang, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan, 92113