Khutbah Idul Adha 1446 H Masjid Hijratul Ummah - Masjid Hijratul Ummah
  • Pengurus Masjid Hijratul Ummah mengucapkan Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1446 H
Rabu, 25 Juni 2025

Khutbah Idul Adha 1446 H Masjid Hijratul Ummah

Khutbah Idul Adha 1446 H Masjid Hijratul Ummah
Bagikan

Khutbah Idul Adha 1446 H di Masjid Hijratul Ummah dibawakan oleh Prof. Dr. H. M. Thahir Maloko, MHI. Khutbah yang disampaikan pada 10 Dzulhijjah 1446 H atau 6 Juni 2025 M ini bertemakan “Pendidikan Nabi Ibrahim Mempengaruhi Masa Depan Generasi”. Berikut ini beberapa potongan paragraf dari khutbah yang disampaikan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Ribuan tahun yang silam. Di tanah kering dan tandus, di atas bukit bebatuan, sebuah cita-cita universal umat manusia dipancangkan. Nabi Ibrahim as, Abu al-Millah, telah memancangkan sebuah citacita yang kelak terbukti melahirkan peradaban besar. Cita-cita kesejahteraan lahir dan batin. Suatu kehidupan yang aman, tentram dan sentosa dan secara materi subur dan makmur.

Sesungguhnya apa yang dipancangkan oleh Nabi Ibrahim as itu adalah sebuah momentum sejarah yang menentukan perjalanan hidup manusia sampai sekarang. Ia menghendaki sebuah masyarakat ideal yang bersih merupakan refleksi otentik interaksinya dengan sistem kepercayaan, nilai-nilai luhur dan tata aturan (Syariat) yang telah menjadi dasar kehidupan bersama.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Hari raya idul ‘adha mengandung peristiwa sejarah nan agung yang melibatkan dua tokoh yang hebat, dua aktor sejarah yang selalu akan dikenang adalah Nabi Ibrahim as. dan putranya Nabi Ismail as.

Aktor pertama; Ibrahim as. adalah bapak para Nabi dan Rasul yang menjadi pendiri agama tauhid. Beliau menempati posisi unik dalam Islam. tiada Nabi lain yang dianjurkan untuk di shalawati dalam sholat sesudah Nabi Muhammad saw. Ibrahim as. adalah tokoh revolusi akhlak dan revolusi akidah bahkan revolusi sosial di zamannya. Ia berontak terhadap masyarakatnya, bahkan terhadap orang tuanya sendiri yang dalam tradisi penyembahan berhala dan kebejatan moral; kemudian ia ajak mereka ke jalan tauhid. Lebih dari itu Ibrahim as. dapat pula disebut sebagai tokoh pembangunan sejati. Ia adalah seorang arsitek dan teknologi. Dialah yang berhasil membangun Baitullah yang tetap kokoh, tegar sejak beratus abad yang lalu; yang kini menjadi pusat peribadatan umat Islam sedunia.

Aktor kedua, Ismail as. adalah simbol dan lambang remaja ideal yang sangat patut diteladani; yang paling pantas dijadikan idola para remaja, khususnya dalam hal bakti dan ketaatan kepada Allah dan orang tua.

Tradisi qurban yang menjadi salah satu ibadah penting dalam Islam, justeru berawal dari peristiwa agung yang dilakonkan oleh Ibrahim as. bersama putranya Ismail as. Keagungan peristiwa itu dilukiskan dengan indah dalam QS al-Saaffat/37:102 dalam bentuk dialog yang penuh haru dan syahdu antara ayah dan anak.

Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Hadirin Rahimakumullah

Menjelang prosesi penyembelihan, Ismail berkata kepada ayahnya: “Ayah, ku harap kaki dan tanganku diikat, supaya aku tidak dapat bergerak, sehingga menyusahkan ayah. Hadapkan mukaku ke tanah, supaya tidak melihat mukaku, sebab kalau ayah melihat mukaku akan menimbulkan rasa kasihan. Lepaskan bajuku, agar tidak terkena darah yang nantinya menimbulkan kenangan yang menyedihkan. Asalah pisau yang tajam, agar penyembelihan berjalan singkat, sebab sakratul maut sangat dahsat. Berikan bajuku kepada ibuku untuk kenang-kenangan serta sampaikan salamku kepadanya supaya ibu tetap sabar. Jangan izinkan anak-anak sebayaku datang ke rumah agar kesedihan ibu tidak terulang kembali, dan apabila ayah melihat anak-anak sebayaku, jangan terlampau lama untuk diperhatikan, nanti ayah akan bersedih. Ayah; “bukalah ikatan kaki dan tanganku, agar Allah swt. tidak melihatku dalam keadaan terpaksa dan letakkan pisau dileherku, supaya malaikat menyaksikan putra Kholilullah Ibrahim taat dan patuh kepada perintah Allah swt.

Khutbah lengkap Idul Adha 1446 H yang disampaikan di Masjid Hijratul Ummah oleh Prof. Dr. H. M. Thahir Maloko, MHI dapat diunduh pada file berikut ini.

SebelumnyaKhutbah Idul Fitri 1446 H Masjid Hijratul Ummah
Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Masjid Hijratul Ummah
BTN Paccinongang Harapan, Kel. Paccinongang, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan, 92113